BANTUL (KRjogja.com) – Wacana Bupati Bantul mengizinkan investor membangun mall di wilayah Bantul dengan lokasi di ring road selatan, perbatasan Bantul dan Yogya diharapkan bisa memperhatikan pengusaha lokal.
Wacana Bupati Bantul untuk pendirian Mall di Ringroad Selatan perbatasan Bantul dipertanyakan Akademisi, Ahmad Ma’ruf, dosen Fakultas Ekonomi UMY. “Sebab tidak ada rasionalitas yang bisa menguatkan argument atas rencana pendirian mall di Bantul,” jelas Ahmad Ma’ruf kepada KRjogja.com, Selasa (23/8/2016).
Ia menyatakan mall lebih sebagai simbol dan akses konsumerisme padahal masyarakat lebih butuh produktivitas. “Daya jangkau, aksesibilitas masyarakat Bantul pada pusat belanja yang sudah ada sekarang sangat terjangkau,” tegas Ma’ruf.
Menurutnya, menjaga pranata sosial ekonomi warga Bantul Mutlak dilakukan secara preventif daripada nanti memperbaiki. “Arah membangun ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal jauh lebih strategis daripadamenarik investor yang hanya membuka akses penyedot uang masyarakat Bantul,” jelasnya.
Pendapatan dari sisi PAD, lanjutnya tidak sebanding rusaknya pranata sosial warga Bantul yang sekarang relatif lebih baik dibandingkan warga daerah lain. “Mall juga bukan instrument menarik wisata asing ataupun wisatawan domestic luar jogja, Mall hanya menjadi wisata belanja orang lokal,” pungkasnya. (*-2)